Minggu, 21 Juli 2013

Kisah Para Pengkhatam Al-Qur’an dalam Satu Malam

( Sudahkah kita membaca Al-Qur’an hari ini?)

Hendaklah dia memelihara bacaan Al-Qur’an dan memperbanyak bacaannya. Menurut Imam Nawawi dalam kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur’an Ulama salaf mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang berlainan tentang tempo dan jangka masa mengkhatamkan Al-Qur’an. Ibnu Abi Dawud meriwayatkan dari sebagian ulama Salaf bahwa mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam setiap dua bulan, manakala setengah dari mereka mengkhatamkan Al-Qur’an dalam setiap bulan
Setengah dari mereka mengkhatamkannya sekali dalam sepuluh malam dan setengahnya mengkhatamkan sekali dalam setiap delapan malam. Banayk dari mereka mengkhatamkan dalam setiap tujuh malam. Setengahnya mengkhatamkannya dalam setiap enam malam. Dan ada pula dari mereka mengkhatamkannya dalam setiap lima malam.
Sedangkan setengah dari mereka ada yang mengkhatamkannya dalam setiap empat malam, setiap tiga malam atau setiap dua malam. Bahkan setengah dari mereka mengkhatamkannya sekali dalam sehari semalam.
Diantara mereka ada yang mengkhatamkannya dua kali dalam sehari semalam dan ada yang tiga kali. Bahkan setengah dari mereka mengkhatamkannya delapan kali, yaitu empat kali pada waktu malam dan empat kali pada waktu siang.
Diantara orang-orang yang mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sehari semalam adalah Usman bin Affan ra,Tamim Ad-Daariy, Said bin Jubair, Mujahid, Asy-syafi’i dan lainnya.
Diantara orang –orang yang mengkhatamkan tiga kali dalam sehari semalam adalah Sali bin Umar ra Qadhi Mesir pada masa pemerintahan Mu’awiyyah.
Diriwayatkan bahwa Abu Bakr bin Abi Dawud ra mengkhatamkan Al-Qur’an tiga kali dalam semalam
Diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Kindi dalam kitabnya berkenaan dengan Qadhi Mesir  bahwa dia mengkhatamkan Al-Qur’an empat kali dalam semalam.
Asy-Syeikh Ash-Shahih Abu Abdurrahman As-Salami ra berkata:
“Aku mendengar Asy-Syeikh Abu Usman Al-Maghribi berkata, ‘Ibnu Khatib ra mengkhatamkan Al-Qur’an empat kali pada waktu siang dan empat kali pada waktu malam.”
Ini adalah jumlah terbanyak yang saya ketahui dalam sehari semalam.
Diriwayatkan oleh As-Sayyid, Ahmad Ad-Dauraqi dengan isnadnya dari Manshur bin Zaadzan ra, seorang tabi’in ahli ibadah bahwa dia mengkhatamkan Al-Qur’an diantara waktu Zuhur dan Ashar, kemudian mengkhatamkannya pula antara antara maghrib dan Isya’ pada bulan Ramadhan dua kali. Mereka mengakhirkan sembahyang Isya’ pada bulan Ramadhan hingga berlalu seperempat malam.
Diriwayatkan dari Manshur, katanya: ”Ali Al-Azadi mengkhatamkan Al-Qur’an diantara maghrib dan Isya’ setiap malam pada bulan Ramadhan “.
Diriwayatkan dari Ibrahim bin Said, katanya: “Ayahku duduk sambil melilitkan serbannya pada badan dan kedua kakinya dan tidak melepaskannya hingga mengkhatamkan Al-Qur’an”.
Sedangkan orang yang mengkhatamkannya dalam satu rakaat banyak sekali hingga tak terhitung jumlahnya. Diantara orang-orang yang terdahulu ialah Usman bin Affan, Tamim Ad-Daariy dan Said bin Jubair ra yang mengkhatamkan dalam setiap rakaat di Ka’bah.
Manakala yang mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu diantara mereka adalah Usman bin Affan ra, Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan Ubai bin Ka’ab ra dan dari tabi’in antara lain Abdurrahman bin Zaid, Alqamah dan Ibrahin rahimahullah. Hal itu berbeda menurut orang-orangnya.
Barangsiapa yang ingin mereningkan dan mempelajari dengn cermat, hendaklah dia membatasi diri pada kadar yang menimbulkan pemahaman yang sempurna atas apa yang dibacanya. Demikian jugalah siapa yang sibuk menyiarkan ilmu atau tugas-tugas agama lainnyadan kemaslahatan kaum muslimin yang bersifat umum, hendaklan dia membatasi pada kadar tertentu sehingga tidak mengganggu apa yang wajib dilakukannya.

Jika kita belunm termasuk ke peringat yang dicapai orang-orang yang tersebut ini, maka bolehlah kita memperbanyak membaca Al-Qur’an sedapat mungkin tanpa menimbulkan kejemuan dan tidak terlalu cepat membacanya.

2 komentar:

  1. menurut saya,jangan mempunyai anggapan bahwa beliau-beliau yg telah berhasil menghatamkan alqur'an dalam 1rakaat,bacaan mereka cepat atau super cepat.paling cepatnya org baca al qur an itu 10 menit dalam 1 juz berarti membutuhkan waktu 300menit=5jam,jadi kalau 2 rakaat =10jam.
    tapi tingkatan beliau itu sudah diluar demensi waktu.artinya beliau-beliau membacanya dengan tartil. ingat cerita ashhabul kahfi?kurang lebih beliau-beliau sudah sampai tingkatan itu.kalau mau sharing lebih banyak bisa email di : tokokitabkuning@yahoo.com

    BalasHapus
  2. ada juga loh orang jombang yang bisa khatam qur`an dengan hanya butuh waktu 5 jam.\

    BalasHapus