Minggu, 03 November 2013

Kisah Bint Khalid (Ummu Khalid) Pemilik Busana Khamishah

Suatu hari, Nabi mendapat kiriman setumpuk pakaian. Satu diantaranya model Khamishah.[1] Warnanya hitam dengan aksesoris warna kuning atau hijau. Dan ukurannya untuk anak-anak. Nabi bingung menentukan siapakah yang akan mendapatkan model itu, sebab banyak anak-anak di sekitar Nabi. Beliau kemudian bertanya kepada para sahabat, siapakh yang pantas mengenakan baju itu. Semua bergeming. Tak ada yang mengusulkan nama karena khawatir tidak cocok dengan kecenderungan Nabi.
Kemudian Nabi teingat anak-anak sahabat-sahabat terdekat beliau, terutama Khalid ibn Sa’id, orang kelima atau keenam ang memeluk islam, karenya banyak mendapat siksaan dari orang-orang uraisy, bahkan dari ayahnya sendiri, dan tepaksa ikut behijrah ke Habsyah. Sahabat  seperti Khalid tidak akan dilupakan Nabi. Beliau ingat Khalid mempunyai putrid kecil bernama Amah, tetapi oleh keluarganya dijuuki Ummu Khalid, sebagai ungkapan cinta mereka padanya. Sampai kemudian ia dikenal  dengan julukan itu, meski masih kecil. Ia lahir di Habsyah, dan menghabiskan tahun-tahun pertamanya di sana. Barangkali ia sudah belajar sedikit bahasa Habsyah.
“Coba bawa kemari Ummu Khalid!” kata Rasulullah.
Seseorang segera ke rumah Ummu Khalid, lalu mengambil khamisah dan memakaikan kepada Ummu Khalid. Beliau tampak sangat senang. “Pakai sampai usang, Ummu Khalid. Pakai sampai usang!” Ummu Khalid sangat senang diperlakukan begitu oleh Rasulullah. “Wah, bagus sekali, Ummu Khalid!” kata Rasulullah sambil menunjuk hiasan yang ada di khamisah. Beliau berbicara dengan Ummu Khalid menggunakan bahasa Habsyah. Beliau merangkulnya, sampai Ummu Khalid dapat melihat secara jelas tanda kenabian di punggung beliau. Ummu Khalid memandanginya, bahkan memainkannya. Ayahnya kaget. Ia berusaha melarang. Tak semestinya anak tersebut bermain-bermain dengan tanda itu. Tetapi, “Biarkan saja!” kata Nabi. Beliau ingin memuliakan Khalid dengan membiarkan Ummu Khalid bermain-main dengan sesuatu yang menyenangkan.[2]

Kisah ini diambil dari "Sahabat-sahabat Cilik Rasulullah"





[1] Kain hitam yang kedua tepinya berhias bordiran sutra atau wol
[2] Thabaat Ibn Sa’d, 8/234
readmore »»