Kamis, 05 Maret 2015

Malam Pertama Di Alam Kubur II


malam pertama  dalam kubur....

Para ahli tarikh islam menyebutkan sebuah kisah. Al-Hasan bin Al-Hasan - salah satu cucu Ali bin Abi Thalib r.a wafat. Ia meninggalkan istri dan anak-anaknya dalam usia relatif muda, begitulah kematian. Tak pernah memilah: tua atau muda, kaya atau miskin. Tak pernah peduli terhadap raja atau budak, atau penguasa sebuah negeri. Kematian melenyapkan  kemegahan. Ia datang untuk mengeluarkan manusia dari rotasi kehidupan yang selama ini dijalani. Mengneluarkan seseorang dari istananya, untuk kemudian membenamkannya dalam sempitnya liangn lahat. Semua itu dilakukan tanpa meminta ijin terlebih dahulu.

Kematian Al-Hasan begitu cepat dan tiba-tiba. Ia pun dimasukkan ke liang kubur, sementara sang istri seolah tak kuasa menanggung kesedihan. Kesedihan yang amat dalam, yang tidak diketahui seorangpun selain Allah. Kesedihan itu pula lah yang membuat ia dan anak-anaknya mendirikan tenda di sekitar kuburan Al-Hasan. (perbuatan ini sama sekali tidak disyari'atkan dalam Islam. Seandainya para ahli tarikh tidak menyebutnya, niscaya tidak saya cantumkan dalam buku ini.

Ditenda yang didirikan disamping makam suaminya, ia berjanji, bersama anak-anaknya, akan menangis selama setahun penuh. Sungguh kepedihan mendalam dan duka yang tiada terkira.

Begitulah selama setahun penuh ia menangis terus. Ketika telah genap satu tahun,Ia mencabut pasak-pasak tenda yang didirikannya dan membawa pulang anak-anaknya pada suatu malam.

Dalam kepekatan malam yang gulita, ia mendengar seorang berbisik kepada temannya, "Apakah mereka mendapakan sesuatu yang hilang dari mereka?Apakah mereka mendapakan sesuatu yang hilang dari mereka?" Lalu terdengar suara lain menjawab, "Tidak! Bahkan mereka pulang dalam keputusasaan."

Ya, mereka tidak menemukan seseorang yang telah meninggalkan mereka. Tidak menemuak barang yang hilang, tidak pula menemukan barang yang ditinggalkan untuk mereka. Mereka pulang dalam keputusasaan.

Al-Hasan tak pernah keluar dari kubur untuk berbicara kepaad istri dan anak-anaknya. Tak pernah menemui mereka barang satu malam pun.

Inilah malam pertama, yang akan diikuti oleh malam-malam berikutnya. (kisah ini diambil dr buku "Malam pertama di alam kubur - Dr. A'idh Al-Qarni, M.A.)

readmore »»