Paket 1 (konsep dasar tematik)
Pembelajaran tematik Disebut juga Integrated Teaching and Learning, Integrated Curriculum Approach, And Coherent Curriculum Approach. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran
dengan pegalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehinnga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa.
Adapun tujuan
dan manfaat pembelajaran tematik, yaitu:
a) Untuk memusatkan perhatian siswa siswi pada
satu tema
b) Mengembangkan pengetahuan dan kompetensi
dasar antara isi mata pelajaran dalam satu tema
c) Agar memahami materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan
d) Kompetensi dasar dapat dikembangkan dengan
baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
e) Manfaat dan makna belajar bisa lebih
dirasakan siswa
f) Siswa siswi lebih bergairah dan semangat
belajar
g) Guru lebih bias menghemat waktu
h) Pembelajaran tematik sesuai dengan
perkembangan psikologispebelajar kelas awal(1,2,3 MI)
Berikut adalah hal-hal yang melatarbelakangi adanya pembelajaran
tematik:
a) Proses belajar masih bergantung pada
obyek-obyek konkrit dan pengalaman siswa siswi secara langsung
b) Masih banyak kegiatan pembelajaran di MI/SD
untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah
Sedangkan untuk ruang lingkup pembelajaran tematik
adalah sebagai berikut;
·
Pendidikan
Agama islam,sains, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Pkn, dan Pendidikan
jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Paket 2 (Landasan dan
kurikulum Pembelajaran tematik)
1. Landasan filosofis pembelajaran tematik
dipengaruhi oleh tiga aliran, yaitu:
1) Aliran progresivisme
Aliran ini memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan
memperhatikan pengalaman siswa-siswi.
2) Aliran konstruktivisme
Aliran ini melihat pengalaman langsung siswa siswi sebagai kunci dalam
pembelajaran.
3) Aliran humanisme
Aliran ini melihat siswa siswi dari segi keunikan/kekhasan, potensi dan
motivasi yang dimiliki.
2. Landasan psikologis juga diperlukan bagi
pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan dan
psikologi belajar siswa siswi.
3. Sedangkan landasan yuridis bagi pembelajaran
tematik bekaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung
pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah Madrasah Ibtidaiyah.
Model
kurikulum pembelajaran terpadu dalam pembelajaran tematik meliputi
pengorganisasian dan klasifikasinya. Dalam pengorganisasian pembelajaran
tematik, ada tiga tipe kurikulum, yakni:separated Subject Curriculum, Correlated
Curriculum, dan Integrated Curriculum.
Terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu, dan secara umum dari
kesepuluh model kurikulum pembelajran terpadu tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga model klasifikasi pengintegrasian kurikulum, yakni:
pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu, pengintegrasian beberapa disiplin
ilimu, pengintegrasian di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
Paket 3 (karakteristik Pembelajaran tematik)
1. Karakteristik pembelajaran tematik adalah:
a. Berpusat pada siswa siswi,
b. Memberikan pengalaman langsung,
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran,
e. Bersifat fleksibel,
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
dan minat siswa siswi,
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain
dan menyenangkan.
Sedangkan karakteristik pembelajaran tematik
menurut depdikbud yaitu: holostik, bermakna, otentik, dan aktif
2. Adapun prinsip dasar dalam pembelajaran
tematik, diantaranya: penggalian tema, pengelolaan pembelajaran, prinsip
evaluasi, dan reaksi.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik tidak semua mata pelajaran harus dipadukan, dimungkinkan
terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester, tidak dianjurkan untuk
menngabungkan kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tema-tema yang
dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Keunggulan tematik antara
lain: mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas, memberikan peluang bagi
guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh dan dinamis,
mempermudah dan dapat memotivasi siswa-siswi dalam proses pembelajaran,
menghemat waktu, sarana dan biaya pembelajaran.
Sedangkan kelemahan dari
pembelajaran tematik antara lain: guru dituntut untk menggali informasi
pengetahuan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, menuntut kemampuan
siswa-siswi yang relative baik dari segi intelegensi maupun kreatifitas,
memerlikan sumber bacaan atau informasi yang cukup banyak, memerlukan jenis
kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya, membutuhkan system penilaian dan
pengukuran (objek,indicator dan prosedur) yang terpadu dalam arti system yang
berusaha menetapkan keberhasilan siswa-siswi dilihat dari beberapa mata
pelajaran yang terkait, berkecenderungan mengakibatkan tenggelamnya keutamaan
salah satu atau lebih mata pelajaran.
Paket 4 (Model pembelajaran tematik)
Secara umum model pembelajaran terpadu dapat
dikelompokkan mejadi tiga, yaitu:
1. Keterpaduan dalam satudisiplin ilmu atau
pembelajaran terkait (connected),
2. Keterpaduan beberapa disiplin ilmu atau
jarring laba-laba (webbed),
3. Keterpaduan
di dalam dan beberapa disiplin ilmu (integrated)
Model pembelajaran terkait (connected)
adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan
pokok bhasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konssep yang lain,
mengaitkan satu keterampilan dngen keterampilan yang lain, dan dapat juga
mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam
suatu bidang studi.
Pembelajaran model integrasi adalah mengintegrasi ide-ide dalam interbidang
studi
Pembelajaran model webbed adalah pembelajaran yang
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema
sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.
Perbedaan anatara model pembelajaran
terkkait dan model pembelajaran jarring laba-laba adalah:
Pembelajaran model terkait adalah
pembelajaran yang mengaitkan antar konsep, keterampilan atau pengalaman dengan
tema sentral dlam satu mata pelajaran. Sedangankan model pembelajaran jarring
laba-laba adalah pembelajaran yang
menghubungkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dengan tema
sentral sebagai pengikatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar