Minggu, 16 Desember 2012

Pembelajaran Tematik


Paket 1 (konsep dasar tematik)
Pembelajaran tematik Disebut juga Integrated Teaching and Learning, Integrated Curriculum Approach, And Coherent Curriculum Approach. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi matapelajaran dengan pegalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehinnga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran tematik, yaitu:
a)      Untuk memusatkan perhatian siswa siswi pada satu tema
b)      Mengembangkan pengetahuan dan kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam satu tema
c)      Agar memahami materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
d)     Kompetensi dasar dapat dikembangkan dengan baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
e)      Manfaat dan makna belajar bisa lebih dirasakan siswa
f)       Siswa siswi lebih bergairah dan semangat belajar
g)      Guru lebih bias menghemat waktu
h)      Pembelajaran tematik sesuai dengan perkembangan psikologispebelajar kelas awal(1,2,3 MI)
Berikut adalah hal-hal yang melatarbelakangi adanya pembelajaran tematik:
a)      Proses belajar masih bergantung pada obyek-obyek konkrit dan pengalaman siswa siswi secara langsung
b)      Masih banyak kegiatan pembelajaran di MI/SD untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah
Sedangkan untuk ruang lingkup pembelajaran tematik adalah sebagai berikut;
·         Pendidikan Agama islam,sains, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Pkn, dan Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Paket 2 (Landasan dan kurikulum Pembelajaran tematik)
1.      Landasan filosofis pembelajaran tematik dipengaruhi oleh tiga aliran, yaitu:
1)      Aliran progresivisme
Aliran ini memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi.
2)      Aliran konstruktivisme
Aliran ini melihat pengalaman langsung siswa siswi sebagai kunci dalam pembelajaran.
3)      Aliran humanisme
Aliran ini melihat siswa siswi dari segi keunikan/kekhasan, potensi dan motivasi yang dimiliki.
2.      Landasan psikologis juga diperlukan bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan dan psikologi belajar siswa siswi.
3.      Sedangkan landasan yuridis bagi pembelajaran tematik bekaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah Madrasah Ibtidaiyah.

Model  kurikulum pembelajaran terpadu dalam pembelajaran tematik meliputi pengorganisasian dan klasifikasinya. Dalam pengorganisasian pembelajaran tematik, ada tiga tipe kurikulum, yakni:separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrated Curriculum.

Terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu, dan secara umum dari kesepuluh model kurikulum pembelajran terpadu tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga model klasifikasi pengintegrasian kurikulum, yakni: pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu, pengintegrasian beberapa disiplin ilimu, pengintegrasian di dalam dan beberapa disiplin ilmu.


Paket 3 (karakteristik Pembelajaran tematik)
1.      Karakteristik pembelajaran tematik adalah:
a.       Berpusat pada siswa siswi,
b.      Memberikan pengalaman langsung,
c.       Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
d.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran,
e.       Bersifat fleksibel,
f.       Hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa siswi,
g.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Sedangkan karakteristik pembelajaran tematik menurut depdikbud yaitu: holostik, bermakna, otentik, dan aktif
2.      Adapun prinsip dasar dalam pembelajaran tematik, diantaranya: penggalian tema, pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi, dan reaksi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik tidak semua mata pelajaran harus dipadukan, dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester, tidak dianjurkan untuk menngabungkan kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Keunggulan tematik antara lain: mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas, memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh dan dinamis, mempermudah dan dapat memotivasi siswa-siswi dalam proses pembelajaran, menghemat waktu, sarana dan biaya pembelajaran.
Sedangkan kelemahan dari pembelajaran tematik antara lain: guru dituntut untk menggali informasi pengetahuan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, menuntut kemampuan siswa-siswi yang relative baik dari segi intelegensi maupun kreatifitas, memerlikan sumber bacaan atau informasi yang cukup banyak, memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya, membutuhkan system penilaian dan pengukuran (objek,indicator dan prosedur) yang terpadu dalam arti system yang berusaha menetapkan keberhasilan siswa-siswi dilihat dari beberapa mata pelajaran yang terkait, berkecenderungan mengakibatkan tenggelamnya keutamaan salah satu atau lebih mata pelajaran.

Paket 4 (Model pembelajaran tematik)

Secara umum model pembelajaran terpadu dapat dikelompokkan mejadi tiga, yaitu:
1.      Keterpaduan dalam satudisiplin ilmu atau pembelajaran terkait (connected),
2.      Keterpaduan beberapa disiplin ilmu atau jarring laba-laba (webbed),
3.       Keterpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu (integrated)

Model pembelajaran terkait (connected) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bhasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konssep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dngen keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam suatu bidang studi.
Pembelajaran model integrasi  adalah mengintegrasi ide-ide dalam interbidang studi
Pembelajaran  model webbed adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.
Perbedaan anatara model pembelajaran terkkait dan model pembelajaran jarring laba-laba adalah:
Pembelajaran model terkait adalah pembelajaran yang mengaitkan antar konsep, keterampilan atau pengalaman dengan tema sentral dlam satu mata pelajaran. Sedangankan model pembelajaran jarring laba-laba adalah  pembelajaran yang menghubungkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dengan tema sentral sebagai pengikatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar